
mediamaritimaceh.com – Indonesia Shipping Agensies Association (ISAA) melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Jumat (24/10/2025) bertempat di Hotel Malioboro, Yogjakarta.
Dirjen Perhubungan Laut M. Masyhud resmi membuka Rakernas ISAA yang mengambil tema “Optimalisasi Kompetensi Keagenan Kapal yang Profesional & Bertaraf Internasional”.
Dirjen mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Rakernas ISAA tahun 2025 ini.
Menurut Masyhud, penyelenggaraan Rakernas ini menjadi momentum penting bagi ISAA baik secara bersama maupun individual untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kemajuan industri pelayaran nasional. “Pelayaran merupakan salah satu pilar utama transportasi dan logistik Indonesia yang memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Dirjen Hubla.
Kata Dirjen Hubla Masyhud, keberadaan ISAA selalu mitra diharapkan menjadi energi yang selalu baru dalam mendukung upaya pemerintah meningkatkan pelayanan industri pelayaran dan digitalisasi pelabuhan, sejalan dengan agenda reformasi tata kelola pelabuhan tahun 2025-2026. “Pembenahan tata kelola ini diarahkan untuk menciptakan pelayanan pelabuhan yang semakin efisien, transparan, dan berdaya saing, serta berkontribusi dalam menurunkan biaya logistik nasional.
“Kemenhub melalui Ditjen Hubla terus berupaya memperkuat tata kelola keagenan kapal melalui pembinaan kompetensi tenaga ahli, sertifikat keahlian, serta pengawasan terhadap standar pelayanan,” ungkapnya.
Dirjen Hubla Masyhud juga menyampaikan bahwa berdasarkan data perijinan yang dikelola Ditjen Hubla, hingga saat ini tercatat sebanyak 1.907 perusahaan keagenan kapal yang memiliki ijin berusaha di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencerminkan besarnya skala kegiatan usaha keagenan kapal yang berperan penting dalam menunjang kelancaran arus kapal dan pelayanan jasa maritim di berbagai pelabuhan nasional.
Disisi lain, kata Dirjen Hubla, berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi melalui surat Dirjen Hubla no.AL.009/3/24/DJPL/2025 tanggal 23 September 2025, sebanyak 273 perusahaan dinilai tidak lagi memenuhi ketentuan atau telah dicabut karena kegiatan usahanya tak sesuai peraturan yang berlaku.
Menurut Masyhud, langkah ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan penertiban administrasi guna menciptakan tata kelola usaha keagenan kapal yang lebih profesional, transparan, dan berintegritas. “Kedepan, diharapkan seluruh perusahaan keagenan kapal dapat tertib administrasi dan menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta terus meningkat kompetensi dan kualitas layanan, sehingga keberadaannya benar-benar dapat memberikan kontribusi nyata bagi efisiensi pelayanan kapal dan penguatan sistem logistik maritim nasional,” jelasnya.
Dirjen berharap, Rakernas ini menjadi forum strategis untuk menampung aspirasi, gagasan, dan masukan yang konstruktif dari seluruh peserta, termasuk Hubla.
“Saya yakin dengan semangat sinergi dan kolaborasi kita mampu mewujudkan industri keagenan kapal yang solid, profesional dan berdaya saing global,” kata Masyhud.
Konsolidasi
Sebelumnya Ketua Umum ISAA, Aris Hartoyo menyampaikan bahwa rakernas kali ini untuk konsolidasi sekaligus menyusun program-program untuk tahun 2026 mendatang.
Aris mengatakan dengan misi memperkuat pelabuhan, ISAA selalu ada dimana-mana, maksudnya dimana di suatu wilayah ada pelabuhan, baik TUKS maupun BUP, maka disitu ada keagenan.
Ketua Umum ISAA, Aris Hartoyo menyampaikan bahwa rakernas kali ini untuk konsolidasi sekaligus menyusun program-program untuk tahun 2026 mendatang.
Aris juga mengucapkan terimakasih kepada pihak perhubungan laut yang telah mengakomodir keberadaan ISAA.
Aris juga menyampaikan dengan Terbitnya Surat Menteri Perhubungan No. HK.701/I/I/PHB/2025 pada 10 September 2025 memberi kepastian hukum bagi pengusaha.
“Surat SIUPKK adalah satu-satunya legalitas bagi perusahaan keagenan awak kapal di bawah Kemenhub. Dengan surat ini, perusahaan tidak perlu lagi mengurus SIP3MI atau SIP2MI ke KP2MI/BP2MI,” jelasnya.
Sedangkan Juswandi Kristanto, Pembina ISAA dalam kesempatan tersebut lebih banyak bercerita bagaimana terbentuknya organisasi ini.
Bagaimana jatuh bangunnya ISAA, mulai dari hanya puluhan anggota, hingga sekarang sudah ratusan anggota yang tersebar di banyak wilayah di Indonesia.
Untuk diketahui bahwa Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) didirikan didirikan pada tahun 2001 sebagai asosiasi perusahaan keagenan kapal di Indonesia untuk meningkatkan standar layanan nasional.
Organisasi ini bertujuan menjadi wadah profesional bagi perusahaan keagenan kapal untuk berkoordinasi, mengadvokasi, dan memajukan industri maritim di Indonesia.
Ketua panitia Rakernas ISAA Erwan Mulyana dalam laporannya hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pendukung acara ini, sponsor dan para pihak.
Hadir pada kesempatan ini, antara lain Dirjen Hubla M. Masyhud, Direktur Lala Ditjen Hubla Budi Mantoro, Ketua DPP APBMI Juswandi Kristanto, Ketua APBMI DKI Jakarta Suwondo, Katua ISAA Aris Hartoyo, serta para pengurus dan anggota ISAA dari berbagai daerah di wilayah Indonesia.
Sumber
273 Usaha Keagenan Dicabut Tak Patuhi Peraturan, Rakernas ISAA Dibuka Dirjen Hubla