
mediamaritimaceh.com – Dewan Pimpinan Wilayah Indonesia Shipping Agencies Association (DPW ISAA) Aceh menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ISAA Tahun 2025 yang digelar di The Malioboro Hotel & Convention, Yogyakarta, pada 23–25 Oktober 2025. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua DPW ISAA Aceh, Syamsuar, dan Wakil Ketua, Saiful, yang mewakili seluruh anggota keagenan kapal di Provinsi Aceh.
Rakernas ISAA tahun ini mengusung tema “Optimalisasi Kompetensi Keagenan Kapal yang Profesional dan Bertaraf Internasional”. Tema tersebut mencerminkan komitmen asosiasi untuk terus memperkuat kualitas sumber daya manusia dan tata kelola industri keagenan kapal di Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global. Sebanyak 271 agen kapal dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam forum nasional ini, menjadikannya momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar pelaku usaha keagenan kapal di seluruh wilayah.
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla), M. Masyhud, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya profesionalisme dan kepatuhan terhadap regulasi dalam menjalankan usaha keagenan kapal. Ia juga mengungkapkan bahwa dari 1.907 perusahaan keagenan kapal yang terdaftar di Indonesia, sebanyak 273 usaha telah dicabut izinnya karena tidak memenuhi ketentuan dan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penertiban dan pembinaan terhadap dunia usaha agar keagenan kapal di Indonesia semakin tertib dan profesional.
Dalam kesempatan itu, DPW ISAA Aceh menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dan pengurus pusat ISAA untuk memperkuat regulasi, meningkatkan kompetensi anggota, serta memperluas jangkauan layanan keagenan yang sesuai dengan standar internasional. Ketua DPW ISAA Aceh, Syamsuar, menyebut kehadiran pihaknya di Rakernas merupakan bentuk komitmen Aceh untuk mengambil peran aktif dalam transformasi industri keagenan kapal.
“Kehadiran kami di Rakernas ISAA 2025 adalah bukti bahwa Aceh siap berkontribusi dalam meningkatkan profesionalisme keagenan kapal nasional. Kami akan mendorong para anggota di Aceh agar terus memperkuat kompetensi, menjaga kepatuhan terhadap aturan, dan beradaptasi dengan perkembangan industri maritim global,” ujar Syamsuar.
Sementara itu, Wakil Ketua DPW ISAA Aceh, Saiful, menambahkan bahwa hasil Rakernas ini akan menjadi pedoman penting bagi pengurus dan anggota ISAA di Aceh dalam menjalankan aktivitas keagenan kapal di daerah. Ia menilai bahwa tema Rakernas yang menitikberatkan pada kompetensi dan standar internasional sangat relevan dengan tantangan dunia maritim saat ini.
“Kami siap menindaklanjuti hasil Rakernas dengan langkah konkret di Aceh, seperti mengadakan pelatihan, sertifikasi, dan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait agar anggota ISAA di Aceh semakin siap menghadapi persaingan industri yang semakin ketat,” jelas Saiful.
Selama pelaksanaan Rakernas, para peserta juga membahas sejumlah isu strategis, antara lain peningkatan kualitas layanan melalui sertifikasi keahlian, pemanfaatan teknologi digital dalam proses keagenan, serta harmonisasi regulasi dengan Kementerian Perhubungan. ISAA menargetkan agar seluruh perusahaan keagenan kapal di Indonesia mampu mengoperasikan layanan dengan standar profesional, transparan, dan efisien.
DPW ISAA Aceh berkomitmen untuk menerapkan hasil Rakernas tersebut di tingkat daerah. Melalui sinergi antara pengurus, anggota, dan instansi terkait, DPW ISAA Aceh berharap industri keagenan kapal di Aceh dapat berkembang lebih pesat, memberikan pelayanan berkualitas tinggi, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi maritim di wilayah barat Indonesia.
Rakernas ISAA 2025 menjadi bukti nyata bahwa asosiasi ini terus berupaya memperkuat fondasi profesionalisme dan kepatuhan di sektor keagenan kapal. Dengan dukungan penuh dari seluruh DPW, termasuk Aceh, ISAA optimistis dapat mewujudkan industri keagenan kapal yang tangguh, kompetitif, dan berdaya saing internasional